Salah Satu Warisan Laksamana Cheng Ho, Alquran Mini Dengan Sampul Berlapis Emas

Jakarta - Sejarah Laksamana Cheng Ho dikenal sebagai seorang muslim yang saleh. Ia merupakan tauladan yang mewakili muslim Tiongkok di masa silam sekaligus merupakan utusan perdamaian dunia yang luar biasa.

Cheng Ho memegang prinsip ajaran Islam sebagai landasan berpikir dan berbuat. Ia menggabungkan peradaban Islam dengan peradaban Tionghoa, yakni selalu berbuat baik kepada negara dan tetangga.

Di Indonesia, nama Cheng Ho sangat masyhur. Terbukti dari keberadaan masjid-masjid yang diberi nama Cheng Ho. Dua di antaranya ada di Provinsi Jawa Timur, yakni di Kota Surabaya dan Kabupaten Pasuruan.

Alquran Mini

Salah satu warisan Laksamana Cheng Ho adalah keberadaan Alquran mini yang ditemukan di Provinsi Xinjiang. Menurut para ahli, Alquran paling mini di dunia itu didapat Cheng Ho dari Negara Arab saat ia sedang mengarungi Samudra Hindia.

Alquran mini tersebut menjadi barang bukti sejarah mengenai jasa Cheng Ho pada peradaban budaya manusia. Khususnya mengenai perannya sebagai penyebar budaya Islam dalam misi perdamaian.

Sampul Berlapis Emas

Kitab Alquran ini memiliki panjang 2,7 cm, lebar 1,3 cm, tebal 1 cm, dan berat 4,6 gram. Para ahli Bahasa Arab menilai Alquran ini lengkap, yakni terdiri dari 30 juz, 6.236 ayat, 77.934 kosakata, dan 323.621 huruf.

Sampul Alquran mini tersebut terbuat dari kertas kulit tebal berlapis emas. Selain itu, ada pula gambaran pemandangan Negara Islam, seperti dikutip dari terbitan Komunitas edisi April 2008.

Alquran tersebut disimpan dalam kotak kecil berlapis emas yang besarnya sedikit lebih besar dari ibu jari. Di tengah-tengah kotak terdapat kaca pembesar berdiameter 1 centimeters yang difungsikan sebagai alat bantu membaca Alquran mini. Di atas kotak tersebut terpasang simpai besi yang bertujuan agar kotak Alquran mudah dibawa ke mana-mana.

Kondisi Alquran mini peninggalan Cheng Ho ini masih utuh dan terawat dengan baik. Garis emas di pinggir halaman masih bersinar cemerlang. Tulisan Bahasa Arab masih tampak jelas dan tidak ada bekas coretan. Namun, tanpa menggunakan kaca pembesar, pembaca akan sulit mengeja ayat-ayat dalam Alquran mini tersebut.

Lembaran kertas Alquran ini sangat tipis hingga tidak bisa dirasakan ketebalannya saat memegang. Istimewanya, Kitab Alquran ini diakui sebagai edisi tunggal, sehingga tak ternilai harganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kelicikan PKI Yang Gagal Menyerang Ponpes Tegalrejo Dan Menculik Kiai

Mengenal Sosok Raden Siti Djenab, Ningrat Yang Datangi Rumah Warga Satu Per Satu Demi Mendidik Gratis

Kisah Bung Karno Saat Hendak Ingin Beli Makanan Atau Buah Selalu Minta Dibayarin