Kisah Pasca Proklamasi Dan Kawilarang Bersama Dengan Alumni KMA
Jakarta - Boleh berhadapan sebagai musuh dalam Perang Kemerdekaan, namun sebagian alumni Akademi Militer Kerajaan Belanda tetap menghormati pilihan pribadi kawan-kawan mereka. Kisah sejarah pasca proklamasi kemerdekaan, alumni KMA (Akademi Militer Kerajaan Belanda) terbelah. Ada yang tetap menjadi bagian KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) dan ada juga yang bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (kemudian menjadi TNI). Di antaranya adalah Oerip Soemohardjo, Didi Kartasasmita, A.H. Nasution dan A.E. Kawilarang. Soal itu menjadi masalah besar bagi sebagian graduates dan eks instruktur KMA. Mereka menganggap 'para pembelot' tersebut telah mengingkari sumpah setia mereka kepada Ratu Belanda. Begitu berangnya, hingga Panglima KNIL Letnan Jenderal S.H. Spoor menyebut mereka sebagai 'bajingan'. Demikian menurut J.A. de Moor dalam Jenderal Spoor, Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia. Namun para eks kadet KMA yang membelot ke TKR